Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Work Hours
Monday to Friday: 7AM - 7PM
Weekend: 10AM - 5PM
Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Work Hours
Monday to Friday: 7AM - 7PM
Weekend: 10AM - 5PM
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang haji wada dari segi pengertian, sejarah dan apa saja isi khutbah terakhir dari Nabi Muhammad SAW. Semoga artikel ini bermanfaat dan apabila ada kata-kata yang kurang mohon dimaafkan.
Haji wada ataupun haji perpisahan ialah haji terakhir untuk Muhammad Shallallahu‘ alaihi wa sallam, yang dilaksanakan pada tahun 10 Hijriyah (632 Masehi). Kalangan muslim mematuhi tiap gerakan, aksi, serta gerak- gerik Nabi Muhammad pada kala itu, serta tiap perbuatan yang dicoba olehnya jadi contoh buat selama- lamanya untuk muslim di segala penjuru dunia.
Terdapat sedangkan golongan yang menyebut kalau Allah mengharuskan haji pada tahun ke- 10, ke- 9, ke- 6 Hijriyah serta terdapat pula yang melaporkan kalau haji sudah diharuskan saat sebelum Rasulullah berhijrah. Pernyataan- pernyataan ini jelas janggal serta aneh. Ibnu Qayyim melaporkan, bersumber pada bukti- bukti yang kokoh serta bisa dipercaya, haji diharuskan pada tahun ke- 10 Hijriyah.
Inilah yang cocok dengan ajaran Rasulullah supaya manusia tidak menunda- nunda sesuatu kewajiban. Terpaut dengan kewajiban haji ini, Allah berfirman, “ Mengerjakan haji merupakan kewajiban manusia terhadap Allah,( ialah) untuk orang yang mampu mengadakan ekspedisi ke Baitullah.” Sementara itu ayat ini turun pada Tahun Perutusan ataupun akhir tahun ke- 9 Hijriyah.
Pada catatan sejarah disebutkan bahwa kalau Rasulullah sendiri tidak sempat melaksanakan haji dari Madinah ke Mekah, kecuali yang dia jalani pada tahun ke-10 Hijriyah. Alasannya, haji ini merupakan haji terakhir yang dilakukan Rasulullah bersama kalangan kaum Muslimin.
Setelah itu, dia tidak sempat berhaji lagi. Diucap selaku haji balâgh sebab pada dikala itu Rasulullah mengantarkan ajaran Allah berbentuk diwajibkannya haji kepada segala umat manusia, baik dalam wujud perkataan ataupun perbuatan.
Apalagi, tidak terdapat satu juga faktor serta nilai ajaran Islam, kecuali dia sudah menjelaskannya secara rinci. Kala dia tengah menerangkan permasalahan haji kepada segala Muslimin yang muncul di padang Arafah, Allah merendahkan ayat.
“Pada hari ini sudah Kusempurnakan buat kalian agamamu, serta sudah Ku- cukupkan kepadamu nikmat- Ku, serta sudah Ku- ridhai islam itu jadi agama bagimu.”
Di bab- bab fiqih ibadah, seluruh orang hendak dengan gampang menciptakan gimana tata metode haji serta hukum- hukum yang berkaitan dengan ibadah itu. Di samping itu seorang pula hendak dengan gampang menciptakan bermacam wasiat Rasulullah buat umat dia.
Salah satu khutbah haji sangat masyhur yang di informasikan oleh Rasulullah merupakan khutbah dia di tengah lautan manusia yang tengah berhaji kala mereka lewat hari- hari Tasyriq. Salah satu perkataan dia merupakan, “Sebetulnya darah serta harta kamu merupakan suci, sama semacam sucinya hari yang kamu lakukan ini, pada bulan ini, di negara kamu ini.
Ingatlah kalau seluruh suatu yang terjalin pada masa Jahiliyah serta disaksikan oleh kedua mata kakiku ini sudah dihapuskan. Kalau darah yang tertumpah pada masa Jahiliyah, seluruhnya sudah dihapuskan.
Darah awal dari sekian banyak darah kita yang sudah kuhapuskan merupakan darah Ibnu Rabi’ ah bin Harits. Pada dikala itu, Ibnu Rabi’ ah disusui di tempat Bani Sa’ angkatan darat(AD), setelah itu dibunuh oleh Hudzail. Kalau riba yang dijalankan pada masa Jahiliyah sudah dihapuskan.
Serta praktek riba yang awal kali dihapuskan merupakan riba yang terjalin di antara kita, riba yang dicoba oleh Abbas ibn Abdil Muththalib. Hingga, sebetulnya segala riba yang sudah dicoba olehnya sudah dihapuskan. Takutlah kamu kepada Allah dalam soal wanita.
Sebetulnya kamu sudah mengambil mereka selaku amanah dari Allah serta menghalalkan kehormatan mereka dengan mengatasnamakan Allah. Hak kamu atas mereka merupakan kalau mereka tidak mengizinkan seorang yang tidak kamu gemari menginjakkan kakinya di lantai kamu.
Bila mereka senantiasa melaksanakannya( melanggar perintah suami dengan memasukkan orang lain ke tempat tidur), pukullah mereka dengan pukulan yang tidak membahayakan. Serta hak mereka atas kamu merupakan membagikan nafkah serta baju dengan metode yang baik.
Serta sebetulnya sudah kutinggalkan buat kamu suatu yang bila kamu berpegang teguh kepadanya, tentu kamu tidak hendak sesat selama- lamanya. Suatu itu merupakan Kitab Allah. Apabila pada hari setelah itu saya mempertanyakan seluruh itu kepada kamu, apa jawaban kamu?
Mereka( kalangan Muslimin yang menjajaki haji pada tahun itu) mengatakan, “ Kami bersaksi kalau sebetulnya Kamu betul- betul sudah mengantarkan ajaran- ajaran Tuhan Kamu, melaksanakannya, serta menasehatinya kepada umat Kamu.
Kamu sudah melaksanakan seluruh suatu yang terdapat pada Kamu.” Rasulullah mengatakan,
“Ya Allah, saksikanlah.”
Dia mengucapkan perkata tersebut sebanyak 3 kali. Setelah itu, di sela- sela khutbahnya Rasulullah mengatakan, celakalah kamu, perhatikanlah oleh kamu, janganlah kamu kembali kepada kekufuran sepeninggalku, di mana kamu menghancurkan serta memerangi satu sama lain.”
Dia mengatakan pula, “Sebetulnya setan telah kehabisan harapan buat bisa disembah di bumi kamu ini. Hendak namun, dia memiliki peluang buat dipertuan manusia dalam bermacam perihal tidak hanya itu, serta seluruhnya bersumber dari perbuatan kamu.
Oleh sebab itu, berhati- hatilah, saudara- saudara. Sebetulnya saya sudah meninggalkan suatu. Seandainya kamu berpegang teguh padanya, tentu kamu tidak hendak tersesat selamanya. Suatu itu merupakan Kitab Allah serta sunnah Nabi- Nya.
Sebetulnya tiap Muslim merupakan kerabat untuk tiap Muslim yang lain. Segala Muslimin merupakan bersaudara. Oleh karena itu tidak diperbolehkan untuk siapapun buat mengambil harta saudaranya, kecuali suatu yang diberikan atas kebaikan hatinya…
Sesama muslim diharamkan silih menumpahkan darah, mengambil harta, serta melakukan seluruh berbagai riba.
Tuhan cuma satu. Asal peristiwa manusia pula satu ialah Adam. Tidak terdapat kelebihan antara bangsa Arab dengan yang yang lain, yang membedakan cumalah taqwa dihadapan allah Subhanahu Wa Taala.
Sebagian prinsip ajaran Islam yang ditegaskan serta diwasiatkan Rasulullah kepada umatnya dikala itu merupakan selaku berikut. Pengumuman tentang hak- hak asasi seseorang Muslim, kalau jiwa, darah, harta, serta kehormatan seseorang Muslim merupakan suci.
Lalu tentang diharamkannya tentang segala bentuk kezaliman, riba, serta segala tradisi Jahiliyah yang membahayakan. Pengumuman tentang hak-hak asasi untuk kalangan wanita serta perintah buat mengakui keberadaan wanita secara baik-baik. Di samping itu pula terdapat uraian tentang hak-hak suami yang wajib dipadati oleh istrinya.
Kemudian tentang diharamkannya mewasiatkan harta pusaka kepada pakar waris. Disebutkan pula sebagian hukum harta pusaka sebagaimana yang termaktub di dalam Alquran. Pemberitahuan tentang diharamkannya mengadopsi anak angkat serta memperlakukannya semacam anak sendiri ataupun menisbatkan nama anak tersebut kepada sang penjaga.
Maka hal ini membuat diharamkannya penisbatan nama seseorang anak kepada seorang yang bukan bapak kandungnya sendiri. Penentuan kalau nasab seseorang anak hasil zina menjajaki orang yang terletak di atas kasur kelahirannya (suami legal ibunya).
Ada pula pezina ataupun orang yang menzinai bunda sang anak wajib dihukum rajam serta tidak berhak mengakuinya selaku anak. Pemberitahuan kepada segala umat Islam kalau seseorang Muslim merupakan orang yang sanggup melindungi lisan serta tangannya dari perbuatan yang tidak mengasyikkan Muslim yang lain.
Seseorang mukmin merupakan orang yang bisa memegang amanat dalam melindungi harta serta jiwa Muslimin yang lain. Orang yang berhijrah merupakan orang- orang yang berupaya menjauhkan dirinya dari bermacam kesalahan serta dosa.
Sebaliknya mujahid merupakan orang yang membimbing jiwanya dengan berupaya sekuat tenaga buat taat kepada Allah, melaksanakan amanat yang diberikan kepadanya, setelah itu mengantarkan amanat itu kepada orang yang dituju. Peringatan untuk segala umat Islam buat tidak berbohong serta menuduh Rasulullah sempat berbuat dusta.
Buat itu, dia bersabda “Barangsiapa mendustakan saya, tentu dia hendak kekal di tempatnya di neraka.”Wasiat untuk segala umat Islam supaya berpegang teguh kepada Alquran serta sunnah.
Rasulullah bersabda, “Serta saya sudah meninggalkan suatu, yang bila kamu berpegang teguh padanya, tentu kamu tidak hendak tersesat, ialah Kitab Allah serta sunnah Rasul-Nya.”
Oleh sebab itu, Rasulullah mengarahkan kepada tiap Muslim buat tidak mengambil harta Muslim yang lain, kecuali dengan metode yang baik. Perintah kepada umat Islam buat senantiasa tunduk serta patuh kepada pemimpinnya, apapun ras, warna kulit, ataupun peran sosialnya.
Pastinya sepanjang para pemimpin tersebut berjalan pada koridor yang sudah diresmikan oleh ajaran Allah( Alquran). Anjuran supaya kita tetap berlomba- lomba cuma dalam ketakwaan serta bukan dalam kemaksiatan.
Pesan supaya kita berlemah- lembut kepada orang- orang yang lemah. Pesan kalau terdapat 3 perihal yang bisa menjauhkan hati manusia dari watak dendam serta dengki, ialah ikhlas dalam beramal( berbuat cuma sebab Allah), menjajaki nasihat pemimpin, serta terus merapatkan diri dengan barisan kalangan Muslimin.
Akhir tahun 10 Hijriah, Nabi Muhammad SAW mulai menampilkan isyarat kalau waktunya pertemuannya dengan ajal telah sangatlah dekat. Perihal tersebut ditunjukkan dengan bermacam ciri, misalnya takluknya Kota Mekah, setelah itu sebagian tokoh Bani Tsaqif mulai memeluk islam, kehadiran delegasi dari negara- negara non- muslim ke Madinah buat belajar serta memeluk islam, dan dikerjakannya haji wada oleh Nabi Muhammad SAW.
Haji Wada ataupun haji perpisahan merupakan haji yang mencirikan perpisahan Nabi Muhammad SAW dengan umatnya. Haji Wada jadi haji awal sekalian haji terakhir untuk Nabi Muhammad SAW. Sesaat sehabis mengabarkan kalau dia hendak melaksanakan ibadah haji, beribu orang berbondong dari seleuruh penjuru tanah Arab tiba ke Kota Madinah buat ikut melakukan ibadah haji bersama Nabi Muhammad SAW. Lebih dari seratus ribu kemah dipasang di kota Madinah buat jamaah yang datang
Dengan penuh kegembiraan dan keikhlasan hati, mereka berangkat mengarah tanah suci. Kala hingga di Dzul Hulaifa, tepatnya saat sebelum ashar, Nabi serta pula segala kalangan muslimin menyudahi serta bermasalam sepanjang satu hari. Setelah itu pada besok harinya, Nabi Muhammad SAW menggunakan baju ihram, yang setelah itu diiringi oleh kalangan muslimin yang lain.
Sehabis 8 hari ekspedisi, Nabi Muhammad beserta dengan kalangan muslimin yang lain datang di tanah suci Mekah. Dia setelah itu melaksanakan ibadah tawaf, diiringi dengan sa’ i di antara Shafa serta pula Marwa. Setelah itu pada 8 Dzulhijah, Nabi Muhammad berangkat ke Mina serta bermalam di situ.
Bertepatan pada 11 Dzulhijjah, tepatnya kala matahari mulai ke barat, Nabi Muhammad melontarkan jumrah di jamarat. Di mari Nabi Muhammad setelah itu kembali mengantarkan khotbahnya. Sehabis dari Mina, Nabi Muhammad setelah itu melakukan thawaf wada di Mekah serta melanjutkan ekspedisi ke Madinah. Di sinilah setelah itu prosesi haji awal sekalian terakhir untuk Nabi Muhammad berakhir.
Demikianlah cerita haji wada’, haji perpisahan Nabi Muhammad dengan umatnya. Kejadian ini jadi momen di mana Nabi Muhammad berjumpa dengan umatnya buat yang terakhir kalinya. 3 bulan sehabis kejadian tersebut terjalin, Nabi Muhammad SAW meninggal.