Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Work Hours
Monday to Friday: 7AM - 7PM
Weekend: 10AM - 5PM
Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Work Hours
Monday to Friday: 7AM - 7PM
Weekend: 10AM - 5PM
Lafadz Talbiyah Haji – Menjalankan ibadah haji adalah salah satu ibadah yang pahalanya sangat besar. Selain itu ibadah haji juga termasuk dari Rukun Islam. Haji juga merupakan istilah yang mana pada waktu waktu tertentu umat muslim berkumpul di Baitullah di Makkah al-mukarromah untuk melakukan ibadah.
Pada saat pelaksanaan ibadah di Tanah Haram, ada satu bacaan yang sering dibacakan oleh para jamaah haji ketika sedang melaksanakan ibadah di Tanah Suci. Bacaan tersebut yaitu bacaan Talbiyah.
Melafadzkan Talbiyah haji atau umroh mulai diucapkan pada saat jamaah sudah memasang dan niat ihram atau haji di Baitullah hingga memasuki Masjidil Haram.
Pada artikel ini penulis akan menjelaskan secara lengkap dan mudah untuk difahami, mulai dari lafadz talbiyah haji, bacaan talbiyah umroh dan hukum hukumnya. Namun sebelumnya kita harus mengetahui dulu bacaan atau lafadz talbiyah haji dan umroh itu apa dan bagaimana hukumnya.
Apa Sih bacaan atau lafadz talbiyah haji itu? Secara bahasa talbiyah artinya adalah pemenuhan atau pengabulan dari panggilan Allah dengan niat yang ikhlas.
Adapun secara istilah, talbiyah adalah membaca lafadz khusus yang mana bacaan ini semata mata untuk memnuhi panggilan dari Allah SWT pada saat pelaksaaan ibadah haji atau umroh.
Sebagaimana dalam hadits nabi dari Jabir bin Abdullah, dia memberikan penjelasan tentang sifat haji yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Haditsnya berbunyi.
“Kemudian beliau memulai dengan mengucapkan Kalimah Tauhid, ‘Labbaik Allahumma labbaik, labbaika Laa syariika laka labbaik. Innal Hamda wanni’mata laka wal mulk, laa syarikalak”
Artinya : Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kerajaan hanyalah kepunyaan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Dijelaskan di laman ihram.co.id Imam Abu Hanifah mengatakan, bahwa membaca lafadz talbiyah adalah salah satu dari pada syarat sahnya ihram. Sedangkan Imam Maliki mengatakan hukum membaca talbiyah adalah wajib.
Namun, menurut Imam syafi’i dan Imam Ahmad bin Hanbal mengatakan bahwa membaca lafadz talbiyah adalah sunnah.
Jadi pada intinya hukum membaca lafadz talbiyah haji pada saat pelaksanaan ibadah umroh atau haji ada perbedaan pendapat. Da yang mengatakan sebagai syarat sah ihram, ada yang mengatakan wajib dan ada yang mengatakan sunnah.
Kita tinggal mengikuti yang cocok saja yang mana, yang sekiranya tidak menimbulkan adanya keraguan pada saat pelaksanaan ibadah umroh atau haji.
ketika membaca talbiyah, disunnahkan bagi jamaah laki laki supaya mengeraskan suaranya, sebagaimana yang sudah dijelaskan di dalam shohih Bukhori:
“Dari Abu Qalabah dari Anas radhiyallahu ‘anhu berkata; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melaksanakan shalat Zhuhur di Madinah empat raka’at dan shalat ‘Ashar di Dzul Hulaifah dua raka’at. Dan aku mendengar mereka melakukan talbiyah dengan mengeraskan suara mereka pada keduanya (haji dan ‘umrah).” (HR. Bukhari).
Kapankah dimulainya membaca lafadz talbiyah haji ? Membaca talbiyah mulai dibaca pada saat setelah niat ihram mulai dari miqat, baik ihram haji atau ihram umroh.
Setelah membaca bacaan talbiyah, para jamaah haji disunnahkan supaya melanjutkannya dengan membaca shalawat seperti berikut ini:
“Allahumma sholli wa sallim ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala ali sayyidina Muhammadin.”
Artinya,
“Ya Allah berilah kesejahteraan dan keselamatan atas Junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya.”
Setelah membaca shalawat, kemudian membaca doa. Berikut adalah doa permohonan ridha dan permohonan surga yang dianjurkan untuk dibaca sebagai penutup dari shalawat. Berikut adalah doanya:
“Allahumma inna nas aluka ridhaka wal Jannah, wa na‘udzu bika min sakhatika wan nar. Rabbana atina fid duniya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzaban nar.”
Artinya,
“Yaa Allah sungguh kami meminta/memohon ridho dan surga-Mu. Dan kami memohon perlindungan kepada-Mu dari murka dan neraka-Mu. Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka.”
Pada saat pembacaan talbiyah ada tiga bacaan yang dianjurkan untuk dibaca, yaitu membaca talbiyah, sholawat dan membaca do’a.
Kalimat atau bacaan talbiyah yang biasa dibaca oleh Rasulullah dan para sahabatnya adalah sebagai berikut:
Lafadz arab: لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ
Lafadz dengn tulisan latin: Labbayk Allahumma labbayk, labbaika la syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni‘mata laka wal mulk. La syarika lak.
Artinya: “Aku datang memenuhi panggilan engkau ] ya Allah. Aku datang memenuhi panggilan engkau. Aku datang memenuhi panggilan engkau. Tiada sekutu bagi-Mu. Aku datang memenuhi panggilan engkau. Sungguh, segala puji, nikmat, dan segala kekuasaan adalah milik engkau. Tiada sekutu bagi engkau.”
Setelah membaca talbiyah, kemudian membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Berikut adalah bacaan sholawat yang dibaca:
Lafadz arab: اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد
Tulisan latin: Allahumma sholli wa sallim ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala ali sayyidina Muhammadin.
Artinya: “Ya Allah berilah kesejahteraan dan keselamatan atas Junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya.”
Setelah membaca talbiyah dan sholawat kepada nabi, kemudian dianjurkan juga untuk berdoa kepada Allah, yaitu berdoa mengharap Ridha dan surga dari Allah SWT.
Do’a ini dianjurkan untuk dibaca oleh para jamaah haji atau umroh sebagai doa penutup. Berikut adalah bacaan doanya:
Lafadz arab: اللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَ نَعُوْذُبِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلٰاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
Tulisan latin: Allahumma inna nas aluka ridhaka wal Jannah, wa na‘udzu bika min sakhatika wan nar. Rabbana atina fid duniya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzaban nar.
Artinya: “Yaa Allah sungguh kami memohon ridho dan surgaMu. Kami berlindung kepada-Mu dari murka dan neraka-Mu. Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka.”
Demikian artikel yang da[pat kami tulis, mudah mudahan dapat membantu para pembca sekalaian dalam memahami bacaan talbiyah.