Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124

Work Hours
Monday to Friday: 7AM - 7PM
Weekend: 10AM - 5PM

Sejarah Idul Adha dan Qurban Secara Singkat

Setiap tahunnya, umat Islam merayakan hari besar yang kita kenal dengan hari raya Idul Adha. Lalu ada juga tiga hari tasyrik. Kejadian-kejadian tersebut, tidak lepas dari sejarah yang ada pada zaman dahulu. Nanti kita akan bahas mengenai sejarah Idul Adha.

Menantikan salah satu momen yang hanya ada atau hanya diperingati satu kali dalam satu tahun memang sangat epic. Dalam artian, kalau kita tertinggal dalam mengikuti momen tersebut itu rasanya kaya kurang gitu.

Apa lagi kalau momen tersebut biasa kita rayakan dengan keluarga, rasanya tuh sedih gitu kalau kita tidak bisa merayakan dengan mereka. Salah satunya adalah momen lebaran Idul Adha.

Pengertian Idul Adha

sejarah idul adha

Dirayakan oleh seluruh umat muslim di seluruh dunia, merupakan jenis hari raya dalam agama Islam.

Dalam peringatan Hari Raya Idul Adha ini ada juga beberapa ibadah lain seperti qurban, haji, umrah, sholat Id, mengunjungi saudara, memberi sodaqoh dan lainnya.

Hari Raya Idul Adha diperingati setahun sekali pada tanggal 10 Dzulhijjah dan berakhir di tanggal 13 Dzulhijjah. Untuk tanggal nasionalnya bisa berubah-ubah, karena hari besar ini diperingati dalam kalender hijriah.

Hari besar ini untuk memperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim mengorbankan putranya yang bernama Isma’il sebagai wujud ketaqwaan terhadap Allah.

Ketika ibadah haji sedang berlangsung, itu juga pas waktu Idul Adha. inti dari melakukan ibadah haji adalah wukuf di Arafah.

Sedangkan hari pelaksanaan wukuf, dikenal sebagai Hari Arafah. Hari ini dimulai pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai terbit fajar pada tanggal 10 Dzulhijjah.

Nah berikut adalah beberapa ibadah yang dilaksanakan di waktu Idul Adha:

Pengertian Kurban

sejarah idul adha

 

Berasal dari bahasa Arab, (qaraba-yaqrabu-qurbanan) yang artinya adalah mendekatkan diri. Arti mendekatkan diri disini adalah mendekatkan diri kepada Allah.

Secara istilah, kurban adalah suatu kegiatan menyembelih binatang kurban seperti kambing, sapi, onta, atau binatang lainnya. Dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Fungsi dari kurban itu sendiri adalah untuk mengungkapkan rasa syukur kita kepada Allah atas nikmatnya.

Di Indonesia sendiri, kurban ini dilakukan di masing-masing masjid di daerah tertentu. Hewan kurban yang sangat familiar di Indonesia adalah kambing dan sapi.

Syarat orang melakukan kurban yaitu:

  • Orang yang berkurban harus benar-benar mampu menyediakan hewan sembelihan dengan cara yang halal dan harus tanpa berhutang.
  • Harus berupa binatang ternak, seperti unta, sapi, lembu, kambing, atau biri-biri.
  • Hewan yang dikurbankan harus cukup umur, jika unta harus sudah berumur lima tahun atau lebih. Sedangkan sapi atau kerbau telah berumur dua tahun. Untuk kambing sendiri yaitu lebih dari satu tahun, sedangkan domba berumur lebih dari 6 bulan.
  • Orang yang hendak berkurban harus yang merdeka dalam artian (bukan budak), baligh, dan berakal.
  • Daging hewan kurban dibagi tiga bagian, sepertiganya disedekahkan, sepertiga lagi untuk dimakan oleh yang berkurban dan sepertiga lagi dishodaqohkan kepada orang lain.
  • Hewan kurban tidak cacat.

Sedangkan cacatnya hewan kurban terbagi menjadi tiga bagian.

1. Cacat dan tidak sah dikarenakan:

  • Buta matanya
  • Sakit dengan sakit yang sangat jelas
  • Pincang kakinya
  • Sudah terlalu tua sampai tidak punya sumsum tulang

2. Cacat dan makruh karena:

  • Sebagian telinganya terpotong
  • Tanduknya pecah atau patah

3. Cacat dan tidak berpengaruh untuk kurban. Cacat ini boleh dijadikan hewan kurban. Namun, hanya saja kurang sempurna.

Haji dan Umroh

sejarah idul adha

Sejarah Idul Adha sangat lah menarik untuk kita ikuti, bahkan Idul Adha ini juga berkesinambungan dengan ibadah haji dan umroh. Buat kalian yang ingin mencari agen umroh terpercaya bisa kunjungi umrohmuza.com

Haji dilaksanakan di bulan Dzulhijjah, sedangkan umroh bisa kapan saja dan berbeda dengan syarat-syarat melakukan ibadah haji.

Haji merupakan  berkunjung ke Baitullah, di Makkah untuk melakukan ibadah pada waktu dan cara tertentu serta dilakukan dengan syarat-syarat tertentu. Dan haji sendiri merupakan rukun Islam yang kelima.

Syarat-syarat haji:

  • Harus beragama Islam
  • Berakal sehat
  • Sehat secara jasmani dan rohani. (karena ibadah ini dilaksanakan selama beberapa hari)
  • Baligh
  • Merdeka, atau bukan seorang budak
  • Mampu secara fisik, mental dan materi.

Rukun haji:

  • Ihram
  • Wukuf
  • Tawaf dan Sa’i
  • Tahallul

Jenis haji

  • Haji ifrad
  • Haji qiran
  • Lalu haji tamattu

Sedangkan umrah sendiri merupakan ibadah berkunjung ke Baitullah atau (Masjidil Haram) yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Sholat Id

sejarah idul adha secara singkat

pada tanggal 10 Dzulhijjah, umat Muslim di seluruh dunia melaksanakan ibadah sunnah solat Id.

Sholat Id adalah sholat sunnah dua rakaat yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan umat islam.  Ibadah ini dilakukan di masjid atau di lapangan, namun sholat dapat dilaksanakan di rumah.

Waktu pelaksanaan sholat Id dimulai setelah terbit matahari. Dan sangat dianjurkan pada saat masuk waktu Dhuha sampai waktu sebelum Zuhur.

Tata cara pelaksanaan:

  1. Membaca niat sesuai syarat
  2. Takbiratul ihram
  3. Membaca doa iftitah
  4. Takbir sebanyak tujuh kali
  5. Membaca surah Al-fatihah
  6. Membaca surah Al-Qur’an seperti sholat biasa
  7. Ruku’ dan tuma’ninah
  8. I’tidal beserta tuma’ninahnya
  9. Sujud
  10. Duduk di antara dua sujud
  11. Sujud kedua
  12. Berdiri dan takbir lagi lima kali
  13. Lanjut dengan pola roka’at yang sama untuk roka’at kedua
  14. Terus salam dan dilanjutkan dengan mendengarkan khotbah

Setelah selesai melaksanakan sholat dan khotbah, dilanjutkan dengan melaksanakan kegiatan penyembelihan hewan kurban.

Sejarah Idul Adha

Sejarah Idul Adha merupakan salah satu sejarah besar yang ada dalam peristiwa umat Muslim. Disebut juga dengan istilah “Hari Raya Haji”.

Dimana pada waktu itu umat Islam sedang menunaikan haji utama, yakni wukuf di Arafah. Semua orang memakai pakaian serba putih dan tidak berjahit sama sekali pada waktu itu.

Sejarah Idul Adha sudah terjadi dan berjalan selama beribu-ribu tahun yang lalu. Bahkan anak muda zaman sekarang sudah banyak yang tidak tahu dengan sejarah Hari Raya Idul Adha.

Lalu bagaimana sebenarnya kisah dan sejarah yang pernah terjadi tentang peristiwa Hari Raya Idul Adha dan kurban? Berikut sejarah Idul Adha secara singkat mulai dari Sa’i, zamzam, kurban dan lainnya.

Sejarah Sa’i dan Air Zam Zam

Sejarah idul adha secara singkat, dimulai dari keluarga Nabi Ibrahim AS yang pada suatu hari, beliau mendapatkan perintah dari Allah SWT.

Perintah tersebut memerintahkan untuk menempatkan istrinya, yakni SIti Hajar bersama Nabi Ismail putranya, yang saat itu masih menyusu.

Ditempatkan di suatu lembah yang , gersang, tandus dan tidak ada sebatang pohon pun. Lembah itu sangat sunyi dan sepi sampai-sampai tidak ada seorangpun.

Secara singkat, dengan ditempatkannya mereka berdua di tempat yang jauh dari pemukiman. Membuat Siti Hajar kehabisan air minum sampai tidak bisa menyusui nabi Ismail.

Kemudian beliau mencari air dengan kesana-kemari sambil lari-lari kecil (Sa’i) antara bukit Sofa dan Marwah sebanyak 7 kali. Itu lah sejarah Sa’i.

Secara tiba-tiba Nabi Ismail kecil menghentakkan kakinya ke tanah dan Allah mengutus malaikat jibril membuat mata air Zam Zam. Siti Hajar dan Nabi Ismail memperoleh air untuk sumber kehidupan.

Sampai-sampai lembah yang dulunya gersang itu, sekarang mempunyai persediaan air yang sangat melimpah. Datanglah banyak manusia dari berbagai pelosok Negeri terutama para pedagang Jazirah Arab.

Mereka ke tempat Siti Hajar dan Nabi Ismail, untuk membeli air. Datang banyak rejeki dari berbagai penjuru dunia, lalu makmurlah tempat di sekitarnya. Akhirnya lembah terkenal dengan kota mekkah.

Kota yang sangat makmur, aman, dan sentosa. Berkat doa dari Nabi Ibrahim dan kecakapan seorang ibu dalam mengelola kota dan memakmurkan masyarakat. Kota ini menjadi kota dengan sumber utama kehidupan pada waktu itu.

Sejarah Lempar Jumroh dalam Idul Adha

Misykatul Anwar sebuah kitab yang mengatakan bahwa Nabi Ibrahim itu memiliki kekayaan sekitar 100 ekor unta , 300 lembu, dan 1000 ekor domba.

Dalam riwayat lain diceritakan, bahwa kekayaan Nabi Ibrahim itu mencapai 12.000 ekor ternak. Kalau dijual di zaman sekarang, pasti sudah menjadi milyader.

Allah menguji iman dan taqwa Nabi Ibrahim dengan melalui mimpinya. Dalam mimpinya berisi agar ia mengorbankan putranya yang masih berusia 7 tahun. Anak itu bernama Isma’il.

Allah mengutus Nabi Ibrahim untuk menyembelih putra tersayangnya tersebut. Anak itu sangat bagus dan elok nan rupawan. Peristiwa itu dinyatakan dalam Al-Qur’an:

Ibrahim berkata : “Hai anakkku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu  ” maka fikirkanlah apa pendapatmu? Ismail menjawab: Wahai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS As-saffat: 102)

Singkatnya beliau berdua sudah sampai di lokasi tempat penyembelihan. Keduanya sudah siap untuk menjalankan perintah dari Allah tadi. Namun, lagi-lagi setan datang dengan niat menggoyahkan niat Nabi Ibrahim dengan berkata:

“Ibrahim, kamu ini orang tua macam apa? Kata orang nanti, anak saja disembelih”

“Apa yang akan dikatakan orang nanti?”  “Apa tidak malu? Tega sekali, anak satu-satunya disembelih!

Namun karena Nabi Ibrahim merupakan orang yang sangat kuat imannya. Dengan membulatkan tekad pun mengambil batu dan mengucapkan “Bismillahi Allahu akbar”.

Batu itu dilempar, akhirnya sampai sekarang dikenal dengan lempar jumroh.

Sejarah Kurban dalam Idul Adha

sejarah kurban

Pembahasan sejarah Idul Adha secara singkat yang terakhir adalah sejarah kurban berlangsung.

Melanjutkan kisah yang di atas tentang lempar jumroh, selanjutnya Nabi Ibrahim memantapkan niatnya. Nabi Ismail pasrah dengan penuh taqwa, seperti sang ayah yang sudah tawakkal.

Sedetik setelah pisau nyaris digerakkan untuk menyembelih, secara tiba-tiba Allah berseru dengan firman-Nya. Agar menghentikan perbuatannya dan tidak usah diteruskan lagi.

Karena Allah telah meridhoi ayah dan anak tersebut. Sebagai imbalannya Allah memberikan ganti dengan penyembelihan seekor Kambing Gibas. Diterangkan dalam Al-Qur’an surat As-Saffat ayat 107-110:

 “Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”

” Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian yang baik) dikalangan orang-orang yang datang kemudian.”

” Yaitu kesejahteraan semoga dilimpahkan kepada Nabi Ibrahim. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.”

Dengan menyaksikan kejadian tersebut, malaikat Jibril pun kagum seraya mengucap  “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar” Nabi Ibrahim menjawab ” “Laailaha illahu Allahu Akbar” Kemudian Nabi Ismail menyambung dengan kalimat “Allahu Akbar Walillahil Hamdu”.

Nah, jadi demikianlah sedikit kisah singkat tentang Idul Adha yang masih banyak orang belum ketahui. Dengan ini mari kita lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *